Kamis, 21 Juli 2016

Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI : MELIHAT GAMBAR
DI BANGSAL GERANIUM RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI
PROVINSI JAWA TENGAH







Disusun Oleh :
Imam Taufiq                       (2520142495)
Inge Velysta Resly              (2520142496)
Mira Beni Sawitri               (2520142499)
Nenden Sri Astuti               (2520142501)
Nonik Nurjanati                 (2520142504)
Nosa Ratnasari                             (2520142505)
Rendi Rahmat S                 (2520142507)


Kelas : 2B

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2016
A.      LATAR BELAKANG
Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari hubungan sosial dengan lingkungan disekitarnya. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi stimulasi dapat membantu dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative masalah (Kelliat, 2005). Tujuan terapeutik untuk memfasilitasi interaksi, mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien), meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif, meningkatkan rasa dimiliki, meningkatkan rasa percaya diri, dan belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan tujuan rehabilitatif untuk meningkatkan kemampuan untuk ekspresi diri, meningkatkan kemampuan empati, meningkatkan keterampilan sosial, serta meningkatkan pola penyelesaian masalah. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi berupa permainan menggambar di Ruang Geranium RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.

B.       TUJUAN
1.    Tujuan Umum
Tujuan umum TAK stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepada klien.

2.    Tujuan Khusus
a.       Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat.
b.      Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.
c.       Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat
d.      Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain.

C.       Landasan Teori
a.       Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.

b.      Tahapan -Tahapan dalam Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK )
Tahapan dalam terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
                           i.            Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan siapa yang menjadi leader, anggota, tempat dan waktu kegiatan kelompok akan dilaksanakan serta membuat proposal lengkap dengan media yang akan digunakan beserta dana yang dibutuhkan.
                         ii.            Fase awal
Pada fase ini terhadap 3 tahapan yang terjadi, yaitu: orientasi, konflik atau kebersamaan
·      Orientasi
Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem sosial masing-masing, leader mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak dengan anggota.
·      Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya, dan saling ketergantungan yang akan terjadi.
·      Kebersamaan
Anggota mulai bekerjasama untuk mengatasi masalah, anggota mulai menemukan siapa dirinya.
                       iii.            Fase kerja
·      Fase kerja merupakan fase yang menyenangkan bagi pemimpin dan anggotanya
·      Perasan positif dan negatif dapat dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah terbina
·      Semua anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
·      Tanggung jawab merata, kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan realistis
·      Kelompok mulai mengeksplorasi lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugs kelompok dalam menyelesaikan tugasnya
·      Fase ini ditandai dengan penyelesaian masalah yang kreatif
                       iv.            Fase Terminasi
Ada 2 jenis terminasi yaitu terminasi akhir dan terminasi sementara. Anggota kelompok mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses. Terminasi dapat menyebabkan kecemasan, regresi dan kecewa. Untuk menghindari hal ini, terapis perlu mengevaluasi kegiatan dan menunjukkan sikap betapa bermaknanya kegiatan tersebut, menganjurkan anggota untuk memberi umpan balik pada tiap anggota. Terminasi tidak boleh disangkal, tetapi harus tuntas didiskusikan. Akhir terapi aktivitas kelompok harus dievaluasi, bisa melalui pre dan post test.

D.    Klien
1.      Karakteristik klien
a.          Klien yang tidak mengalami gangguan fisik
b.         Klien yang bisa membaca dan menulis
c.          Klien yang kooperatif
d.         Klien yang mudah diajak berinteraksi

2.         Proses Seleksi
Proses seleksi dilakukan selama beberapa hari dengan  mengobservasi dan wawancara di Ruang Geranium RSDJ Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah yang direncanakan  mengikuti terapi aktivitas kelompok (TAK) kemudian dilakukan kontrak  apakah klien bersedia atau tidak untuk ikut serta dalam terapi aktivitas  kelompok (TAK).

3.         Klien yang sesuai kriteria
No
Klien Peserta Utama
No
Klien Peserta Cadangan
1
Tn. A
1
Tn. M
2
Tn. H
2
Tn. S
3
Tn. G
3
Tn. F
4
Tn. S


5
Tn. W



E.       Waktu dan Tempat Pelaksanaan  
Terapi Aktivitas Kelompok ini akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal         : Kamis, 5 Mei 2016
Waktu                  : 09.00 WIB – 09.45 WIB
Lamanya              : ± 45 menit
Tempat                 : Ruang Geranium

F.         Setting Tempat



 










Keterangan :

               : Leader

 
               : Co - Leader
 

               : Fasilitator

 
               : Observer
 

               : Pasien / Klien

G.       Susunan Pelaksanaan
Susunan TAK sebagai berikut :
a.       Leader           : Nenden Sri Astuti
Tugas             :
·         Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
·         Menetapkan dan menjelaskan aturan permainan
·         Memotivasi peserta TAK untuk menjawab pertanyaan.

b.      Co Leader      : Inge Velysta Resly
Tugas             :
·      Membuka acara dan memperkenalkan diri dan anggota tim terapi
·      Menyampaikan informasi tentang proses TAK pada leader dan fasilitator
·      Mengingatkan leader jika permainan menyimpang
·      Mengingatkan lamanya waktu pelaksanaan (45 menit)
·      Bersama leader saling bekerja sama.

c.       Fasilitator
1.      Nosa Ratnasari
2.      Nonik Nurjanati
3.      Rendi Rahmat
4.      Mira Beni Sawitri
Tugas             :
·         Memotivasi peserta yang kurang aktif.
·         Menjadi contoh anggota kelompok selama kegiatan.

d.      Observer        : Imam Taufiq
Tugas             :
·         Mengamati proses kegiatan
·         Menilai jalannya TAK.
·         Menyimpulkan hasil kegiatan.

H. Metode
a.       Diskusi
b.      Tanya jawab
c.       Dinamika kelompok

I.    Alat
a.       Beberapa gambar
b.      Pulpen


J.    Antisipasi Masalah
1.      Penanganan klien yang tidak efektif saat TAK, fasilitator memastikan agar klien berperan aktif dalam TAK.
2.      Penanganan untuk klien yang meninggalkan permainan tanpa pamit :
·         Ingatkan klien akan aturan permainan bahwa barang siapa yang akan meninggalkan ruang TAK harus pamit terlebih dahulu pada perawat.
·         Jika klien tetap saja pergi jangan paksakan klien untuk mengikuti TAK tapi setelah TAK selesai temui klien dan tanyakan mengapa tadi klien meninggalkan TAK.

K. Proses pelaksanaan.
1.      Persiapan
a.       Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
b.      Menyiapkan alat dan tempat bersama
2.      Orientasi
a.       Salam terapeutik
·           Salam dari terapis kepada pasien
·           Berdoa
·           Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
·           Menanyakan nama dan panggilan semua pasien (beri papan nama)
b.      Evaluasi/Validasi
·      Menanyakan perasaan klien saat ini
c.       Kontrak
·      Menjelaskan kontrak waktu, tempat dan topik
·      Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melihat gambar.
·      Menjelaskan aturan main sebagai berikut,
-          Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.
-          Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
·      Menanyakan kesiapan pasien.
·      Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya dan izin ke kamar mandi.
3.      Kerja
a.       Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orang.
b.      Memberikan contoh penjelasan gambar pada klien.
c.       Memberikan gambar satu persatu kepada klien.
d.      Bernyanyi bersama
e.       Klien menuliskan penjelasan gambar dengan cara :
-     Memberi salam
-     Memperkenalkan diri : nama, alamat, hobi.
-     Menjelaskan gambar yang telah diberikan
f.       Mempersilahkan klien untuk menjelaskan gambar
g.      Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
h.      Beri pujian untuk setiap penjelasan dengan memberi tepuk tangan.

4.      Terminasi
a.    Evaluasi
1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah mangikuti TAK
2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b.   Tindak lanjut
Menganjurkan klien melatih melihat gambar (di TV, Koran, majalah, album) dan mendiskusikannya pada orang lain.
c.    Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri TAK stimulasi persepsi yaitu melihat gambar.

L.     Penutup
a.       Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang gambar, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain, dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi terlampir.
b.      Penutup
TAK stimulus persepsi : melihat gambar ditutup dengan salam penutup dan beri pujian.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
























LEMBAR EVALUASI
Stimulus Persepsi Umum
Kemampuan Persepsi : Melihat Gambar

No
Nama Klien
Aspek yang di nilai
Memberi pendapat tentang gambar
Memberi tanggapan terhadap pendapat klien
Mengikuti kegiatan sampai selesai
1




2




3




4




5





Petunjuk :
1.      Dibawah judul nama klien,tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2.      Untuk tiap klien,semua aspek dinilai dengan memberi tanda centang (ü) jika ditemukan pada klien atau silang (û) jika tidak ditemukan
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan klien yang dimiliki oleh klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi (melihat gambar), klien tidak mampu mempersiapkan dan memberi tanggapan,namun mengikuti kegiatan sampai selesai.






1 komentar:

Sands Casino: 150 Free Spins No Deposit | Play Now
At Sands Casino, we 샌즈카지노 aim to keep you entertained and try your 인카지노 hand at all of the top casino games available 제왕 카지노 online, no deposit required.

Posting Komentar